SMK Negeri 2 Ponorogo Gelar Kajian Fiqih Wanita : Tekankan Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi

Ponorogo, infosmk.com - SMK Negeri 2 Ponorogo menggelar kegiatan Kajian Fiqih Kewanitaan bertema “Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi” pada Kamis (20/11). Acara yang berlangsung di Aula TKJ SMK Negeri 2 Ponorogo ini menghadirkan narasumber Siti Ma’rifah, S.ST., M.K.M., dosen dari Universitas Darussalam Gontor.

Kajian ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam memberikan edukasi komprehensif kepada siswi terkait kesehatan reproduksi dari sudut pandang medis dan fiqih Islam. Dalam pemaparannya, Siti Ma’rifah menegaskan bahwa kesehatan reproduksi tidak hanya menyangkut organ biologis, melainkan juga aspek fisik, mental, dan sosial sebagaimana definisi WHO. “Remaja yang sehat akan lebih produktif dan mampu memaksimalkan potensi dirinya,” jelas Siti Ma’rifah.

Beliau juga memaparkan data mengenai meningkatnya berbagai perilaku berisiko pada remaja, termasuk penyalahgunaan zat, pergaulan bebas, serta gangguan kesehatan mental. Edukasi ini diharapkan menjadi langkah preventif agar remaja mampu menjaga diri, nilai moral, serta masa depannya.

SMK Negeri 2 Ponorogo Gelar Kajian Fiqih Wanita : Tekankan Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi

Materi juga mencakup siklus menstruasi, cara memilih produk menstruasi yang aman, pentingnya menjaga kebersihan diri, hingga ibadah terkait kondisi haid. Peserta mendapatkan pelurusan informasi terkait mitos-mitos umum, seperti larangan keramas saat haid atau anggapan bahwa pembalut dapat menyebabkan kemandulan, yang dibantah menggunakan data kesehatan dan penjelasan ilmiah.

Dari sudut pandang fiqih, peserta dijelaskan tentang ketentuan mandi wajib, tata cara bersuci, hukum ibadah saat haid maupun istihadhah, serta etika menjaga kesucian diri. Pemahaman ini diharapkan membuat siswi lebih siap menjalankan ibadah dengan benar sesuai syariat Islam.

Kepala SMK Negeri 2 Ponorogo, Suryanto, S.Pd., menyambut baik penyelenggaraan kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa mayoritas peserta didik adalah siswi perempuan, sehingga edukasi kesehatan reproduksi menjadi kebutuhan penting bagi sekolah.

“SMK Negeri 2 Ponorogo ini mayoritas siswanya perempuan, hampir 90% adalah putri. Maka kegiatan seperti ini sangat cocok dan relevan sebagai bekal pengetahuan, kesehatan, dan pembentukan karakter. Kami ingin siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga sehat, berakhlak, dan siap menjadi generasi perempuan yang kuat dan berdaya,” ujarnya.

Beliau menambahkan bahwa sekolah berkomitmen mewujudkan lingkungan belajar yang sehat, religius, dan berorientasi pada pengembangan potensi diri siswa.

Kegiatan Kajian Fiqih Kewanitaan di SMK Negeri 2 Ponorogo ini menjadi langkah strategis dalam membekali siswi dengan pemahaman yang tepat mengenai kesehatan reproduksi serta nilai-nilai kesucian diri sesuai syariat Islam. Melalui pemahaman yang lebih baik, peserta diharapkan mampu menjaga diri, menjaga kebersihan, serta mengambil keputusan yang bijak dalam kehidupan sehari-hari. Narasumber juga mendorong para remaja untuk menjadi agen perubahan yang membawa pengaruh positif bagi lingkungan sekolah dan masyarakat. Kajian ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif dan ajakan untuk menerapkan gaya hidup sehat sebagai bekal menuju kedewasaan yang kuat, berkarakter, dan berdaya. (tar-)