Krisis Sampah Tak Bisa Lagi Ditangani di Hilir, Menteri LH Ajak Masyarakat Ubah Perilaku dari Hulu

Krisis Sampah Tak Bisa Lagi Ditangani di Hilir, Menteri LH Ajak Masyarakat Ubah Perilaku dari Hulu
Serang, mitrapolrinews.com - Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan bahwa penanganan krisis sampah nasional tidak bisa lagi hanya bergantung pada pengelolaan di hilir. Menurutnya, perubahan perilaku masyarakat sejak dari hulu menjadi kunci utama keberhasilan Indonesia mencapai target pengurangan sampah.

Pernyataan itu disampaikan Hanif dalam rangkaian World Cleanup Day (WCD) 2025 yang digelar serentak di lebih dari 190 negara. Di Indonesia, ia memimpin aksi bersih-bersih di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten.

“Kita tidak bisa lagi menutup mata dengan adanya TPS liar. Pemerintah daerah harus tegas menertibkan, dan masyarakat perlu sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Beban TPA sudah terlalu berat, karena itu sampah harus dikurangi dari hulu,” tegas Hanif, Minggu (21/9).

Hanif menekankan bahwa WCD bukan sekadar kegiatan memungut sampah sehari, melainkan momentum untuk membangun kesadaran kolektif. “Dari hal kecil seperti memilah sampah di rumah, dampaknya akan besar bagi keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.

KLH/BPLH, lanjutnya, terus mendorong penerapan ekonomi sirkular, tanggung jawab produsen melalui Extended Producer Responsibility (EPR), serta pembatasan plastik sekali pakai. Disiplin mengelola sampah sejak dari rumah dinilai mampu meringankan beban TPA, menciptakan lingkungan lebih sehat, sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Partisipasi masyarakat Desa Terate dalam aksi bersih-bersih menjadi bukti nyata kekuatan gotong royong. Aparat, komunitas, pelajar, mahasiswa, hingga warga saling bahu-membahu menyingkirkan tumpukan sampah liar yang selama ini dikeluhkan. Kehadiran Menteri Hanif di lokasi disebut memberi dorongan moral bahwa penanganan sampah adalah tanggung jawab bersama lintas sektor.

Pemerintah menargetkan pengurangan sampah plastik di laut hingga 70 persen pada 2025. Hanif menegaskan, aksi di Serang harus menjadi contoh bahwa perubahan besar berawal dari langkah kecil.

“Gerakan bersih-bersih tidak boleh berhenti di satu hari, melainkan menjadi kebiasaan bersama demi mewariskan lingkungan sehat dan lestari bagi generasi mendatang,” pungkasnya.

Posting Komentar untuk "Krisis Sampah Tak Bisa Lagi Ditangani di Hilir, Menteri LH Ajak Masyarakat Ubah Perilaku dari Hulu"