Garut, infosmk.com – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
(Kemendikdasmen) melalui Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
(BSKAP) terus melakukan upaya untuk meningkatkan partisipasi murid dalam Tes
Kemampuan Akademik (TKA). Sebagai salah satu langkah awal, BSKAP menggelar
simulasi program TKA yang berlangsung di Aula Pesantren Persis 76 Tarogong,
Kabupaten Garut. Acara ini diikuti sekitar 600 murid dari jenjang Sekolah
Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), serta peserta Paket C sederajat.Persiapan Sekolah Meningkatkan Minat Murid Ikuti TKA
Kepala BSKAP, Toni Toharudin,
menegaskan bahwa TKA memiliki peran strategis dalam sistem pendidikan nasional.
Tes ini dirancang sebagai alat verifikasi untuk memastikan konsistensi capaian
akademik yang tercermin dari rapor dengan kemampuan nyata yang dimiliki murid.
“TKA menjadi penting agar tidak terjadi kesenjangan antara nilai di atas kertas
dengan penguasaan akademik sebenarnya,” jelas Toni.
Lebih lanjut, Toni menyampaikan
pesan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip
Latipulhayat, yang menekankan manfaat TKA. Menurutnya, TKA bukan sekadar
tes, tetapi menjadi sarana untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan murid.
Selain itu, hasil TKA dapat dijadikan sertifikat resmi yang memiliki
nilai tambah bagi murid dalam seleksi pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Sementara itu, Plt. Kepala SMKN 1 Garut, Heni Ariani, turut memberikan testimoni terkait persiapan sekolah dalam menyukseskan program TKA. Ia mengakui bahwa pada tahap awal, banyak murid belum memahami apa itu TKA dan mengapa penting untuk diikuti. Namun melalui berbagai sesi sosialisasi dan diskusi yang digelar sejak Agustus hingga September 2025, kesadaran murid mulai tumbuh.
“Dengan sosialisasi yang intensif,
murid semakin paham bahwa TKA adalah kebutuhan penting untuk memetakan
kemampuan mereka. Perlahan-lahan, mereka sadar akan manfaat dan keharusan
mengikuti tes ini,” ujar Heni.
Tak hanya murid, guru dan tenaga kependidikan
(GTK) juga berperan aktif dalam persiapan. Mereka membentuk panitia pelaksana,
melakukan pendataan peserta, hingga memastikan proses pendaftaran berjalan
lancar melalui tim proktor. Dari sisi infrastruktur, SMKN 1 Garut mempersiapkan
laboratorium komputer dan server pendukung agar pelaksanaan TKA dapat
berlangsung tanpa hambatan teknis.
“Kami berharap seluruh murid kelas
XII dapat berpartisipasi. Dengan begitu, hasil TKA bisa benar-benar memotret
kemampuan individu secara akurat dan menyeluruh,” tambah Heni optimis.
Selain simulasi, para peserta juga mendapat arahan langsung dari Plt. Kepala Pusat Asesmen Pendidikan, Rahmawati, yang menekankan pentingnya pemahaman tujuan TKA. Ia menjelaskan secara rinci manfaat mengikuti tes ini, mulai dari peningkatan kesadaran akademik hingga kesiapan bersaing secara sehat di masa depan.
Tak hanya itu, peserta juga dibekali
materi motivasi bertajuk “Penguatan Diri Menyongsong Indonesia Emas 2045”
oleh Lamlam Pahala, perwakilan Ikatan Pelajar Persis. Materi tersebut
mengajak murid untuk membangun ketahanan mental, memperkuat karakter, serta
merancang masa depan dengan matang. Harapannya, generasi muda dapat tumbuh
menjadi sumber daya manusia unggul yang mampu berkontribusi besar bagi
pembangunan bangsa.
Dengan berbagai langkah persiapan, baik dari pemerintah, sekolah, maupun organisasi pelajar, pelaksanaan TKA diharapkan tidak hanya menjadi ajang tes, tetapi juga momentum penting dalam membangun kesadaran belajar, motivasi, dan semangat berkompetisi secara sehat.
Upaya ini sejalan dengan visi Indonesia
Emas 2045, yaitu mencetak generasi yang unggul, tangguh, dan siap
menghadapi tantangan global. Kabupaten Garut melalui kegiatan simulasi TKA
telah menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung agenda nasional di bidang
pendidikan.
Posting Komentar untuk "Persiapan Sekolah Meningkatkan Minat Murid Ikuti TKA"