![]() |
PRIJOKO HARDIJONO, S.Pd., M.Pd. – Guru Multidisiplin, Teladan Pengabdian Sepanjang Zaman |
Ponorogo, infosmk.com - Tak semua
pengabdian dapat dirangkum hanya dengan kata-kata. Namun sosok Prijoko
Hardijono, guru senior yang akan memasuki masa purnatugas per 1 Juni 2025 dari
SMK Negeri 2 Ponorogo, adalah pengecualian. Jejak langkahnya dalam dunia
pendidikan selama 40 tahun bukan hanya soal waktu, tetapi tentang keteladanan,
semangat pembelajaran seumur hidup, dan dedikasi luar biasa di banyak bidang
ilmu.
Lahir di Ponorogo pada 1 Mei 1965,
Prijoko tumbuh sebagai anak bangsa yang penuh tekad. Pendidikan dasarnya ia
tempuh di SDN Siman, kemudian melanjutkan ke SMPN 2 Ponorogo dan SMAN 2
Ponorogo dengan jurusan IPA. Sejak muda, ia sudah menunjukkan ketertarikan
besar pada dunia teknik dan sains.
Namun siapa sangka, perjalanan
akademik dan profesionalnya justru menjelma menjadi sebuah mozaik yang unik. Ia
berhasil meraih berbagai ijazah lintas disiplin: Elektro, IPA, Fisika, Ilmu
Sosial, hingga Informatika. Tak hanya memiliki gelar D-2 dan D-3 dalam bidang
elektro dan IPA, Prijoko juga menyelesaikan S-1 Fisika di IKIP PGRI Malang, S-2
Ilmu Sosial di Universitas Kanjuruhan Malang, dan kembali menimba ilmu dengan S-1
Informatika di Universitas Muhammadiyah Ponorogo pada 2016.
Bayangkan, di usia kepala lima, saat
kebanyakan orang sudah merasa cukup, Prijoko justru membuka lembaran baru dalam
dunia digital. Ia belajar Informatika, membuktikan bahwa semangat belajar
memang tak kenal usia.
“Pak Prijoko adalah guru sekaligus
pembelajar sejati. Beliau mengajarkan kami bahwa ilmu tidak punya batas, dan
belajar tidak mengenal kata terlambat,” ungkap Tarmin salah satu rekan guru di SMK
Negeri 2 Ponorogo.
Mulai bertugas sebagai guru di SMPN
1 Ngrayun tahun 1985, kariernya terus menanjak. Ia pernah menjadi Kepala
Sekolah di SMPN 4 Ngrayun, SMPN 1 Jambon, SMPN 1 Ngrayun, dan SMPN 3 Sambit.
Jabatan itu dijalani dengan penuh tanggung jawab dan pembaruan. Banyak inovasi
pembelajaran dan pendekatan manajerial berbasis kekeluargaan yang ia terapkan.
Selama masa tugasnya, Prijoko juga
sempat meraih penghargaan sebagai Guru Teladan II tingkat Kabupaten Ponorogo
tahun 1995—sebuah pencapaian yang membuktikan bahwa pengakuan terhadap
kualitasnya telah muncul sejak awal karier.
Pada 2014, ia dimutasi ke SMK Negeri
2 Ponorogo sebagai guru, dan sejak itu terus mengabdi di sekolah kejuruan
tersebut. Meski tak lagi memegang jabatan kepala sekolah, perannya tetap
sentral dalam membimbing siswa dan rekan guru, terutama di bidang sains dan
teknologi.
Di balik pengabdian besar itu,
berdiri keluarga sebagai pondasi. Menikah pertama kali pada tahun 1988, ia
dikaruniai dua anak dari pernikahan tersebut. Sang istri pertama wafat pada
tahun 2015. Lima tahun setelahnya, ia kembali membangun keluarga baru pada
tahun 2017 dan kini memiliki tiga anak sambung yang semuanya telah menempuh
atau sedang menempuh pendidikan tinggi.
"Keluarga adalah tempat saya
kembali dan menguat. Mereka adalah alasan saya terus ingin bermanfaat,"
tutur Prijoko dengan mata berkaca.
Per 1 Juni 2025, Prijoko akan resmi purnatugas dengan
pangkat terakhir Pembina Utama Muda IV/c—sebuah puncak
prestasi dalam karier ASN. Namun sejatinya, beliau tidak pernah
benar-benar pensiun. Ilmu, nilai, dan keteladanan yang ia
tanamkan akan terus hidup dalam ingatan siswa, guru, dan siapa pun yang pernah
mengenalnya.
Di sela kesibukannya, ia aktif
berbagi pengetahuan kepada rekan sejawat, menjadi mentor bagi guru-guru muda,
bahkan sering menjadi rujukan dalam pengembangan kurikulum dan manajemen
sekolah.
Kini, menjelang purnatugas, jejak
pengabdiannya telah menyentuh ribuan siswa dan ratusan guru. Namun, yang akan
abadi bukan sekadar catatan pangkat atau gelar. Yang tertinggal adalah keteladanan:
bahwa guru sejati tidak pernah berhenti belajar, tidak pernah lelah berbagi,
dan selalu hadir sebagai cahaya dalam gelapnya kebodohan.
Dengan motto hidupnya yang
menyentuh, "Beribadah dan berusaha bermanfaat bagi sesama",
Prijoko Hardijono meninggalkan jejak yang tak akan pernah hilang dari memori
dunia pendidikan Ponorogo.
Satu hal yang pasti: sosokmu tak akan hilang dari lorong-lorong sekolah ini.
Suaramu masih akan bergema dalam ingatan siswa. Dan setiap langkah kami, akan
terus mengingat bagaimana engkau pernah menyulut nyala cahaya dalam gelapnya
ketidaktahuan.
Selamat menapaki masa
purnatugas, Bapak Prijoko Hardijono, S.Pd., M.Pd. Semoga setiap langkah baru
dalam kehidupan ini selalu dalam lindungan dan berkah Allah SWT. Terima kasih
atas pengabdian dan ilmu yang telah Bapak tanamkan dengan ikhlas dan sabar
selama ini. Meskipun kini Bapak tak lagi mengajar di kelas, doa dan amal
jariyah Bapak akan terus mengalir, menjadi cahaya yang menerangi jalan generasi
penerus. Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan, kesehatan, dan
kebahagiaan dalam setiap detik hidup Bapak. Aamiin. (Tar-).
Posting Komentar untuk "PRIJOKO HARDIJONO, S.Pd., M.Pd. – Guru Multidisiplin, Teladan Pengabdian Sepanjang Zaman"